Seharusnya kreatifitas anak bangga dapat dikembangkan secara optimal.
SINGKONG
02.39 |
SINGKONG
(Manihot esculenta L.)
Singkong adalah tanaman pangan berupa perdu dengan
nama lain ubi kayu, singkong atau kasape. Ketela pohon berasal dari benua
Amerika, tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia,
antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Ketela pohon berkembang di
negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada
tahun 1852.
Singkong merupakan
umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 5-10
cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan
meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan
keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya serat dan karbohidrat
namun miskin protein. Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya
sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis
menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar,
dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang
manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari
umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka
Singkong, yang juga
dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu secara ilmiah mempunyai klasifikasi:
|
Dalam bahasa daerah
di Indonesia antara lain dinamakan :
- Jawa : tela, pohong
- Sunda : sampeu
- Madura : sabreng, tela belada(?)
- Papua : pangala
- Aceh : ubi kayee(?)
- Makassar : lame kayu(?)
Dalam bahasa asing
dinamakan:
- Inggris : cassava
- Malaysia : ubi kayu
- Filipina : kamoteng kahoy, balanghoy
- Thai : sampalang
- Vietnam : củ sắn, khoai mì
- Srilanka : maniok
- India : kappa
- China : mushu
- Brazil : mandioca, aipim, macaxera
- Afrika-Swahili : mogo, mihogo
Singkong adalah sumber
karbohidrat terbesar ke-3 di dunia sebagai makanan manusia. Singkong terdiri dari daun, batang, umbi atau akarnya.
Masing-masing mempunyai manfaat dan keguanaan yang baik, dari mulai akar sampai
ke ujung daun.
Daun sering dijadikan sayur dan lalapan teman nasi yang gurih dan
enak. Jenis sayuran daun singkong dikenal memiliki rasa dari daun yang agak
tebal. Inilah yang bermanfaat untuk kesehatan. Daun singkong memiliki kandungan
gizi yang sangat tinggi seperti kalori, protein, fosfor, hidrat arang, dan zat
besi. Sedangkan kandungan vitamin dalam daun singkong terdiri dari A, B1,
dan vitamin C. selain itu daun singkong
juga mengandung tannin dan sejumlah fotoofarmaka yang sangat baik untuk menjaga
daya tahan tubuh maupun mengatasi sejumlah penyakit. Khasiat daun singkong juga dikenal memiliki
manfaat sebagai anti oksidan dan anti kanker serta menangkal radikal bebas yang
masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kamampuan daun singkong dalam merangsang dan
meningkatkan nafsu makan tentu saja sangat berguna dalam meningkatkan daya
tahan tubuh. Besarnya manfaat daun singkong
dan rasanya yang enak menjadikan sayuran jenis ini sebagai makanan yang sering
disajikan di rumah. Daun singkong memang sering dijadikan bahan untuk membuat
sayuran, khususnya yang menyajikan masakan padang, selalu menyiapkan lalapan
daun singkong sebagai bagian dari menunya.
Apalagi tanaman singkong termasuk jenis tanaman yang relative mudah
tumbuh di tanah tropis seperti Indonesia. Hanya dengan menancapkan batangnya
saja, tanaman ini sudah bisa tumbuh dengan baik . karena itu tak heran bila
tanaman ini juga mudah ditanam di halaman rumah, baik untuk diambil ubinya
maupun daunnya. Tingginya khasiat daun singkong untuk menjaga kesehatan dan
menyembuhkan berbagai macam penyakit tentunya menjadi pertimbangan agar daun
tanaman ini selalu menjadi menu harian yang enak, bergizi, namun murah.
Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini banyak ditanam di
pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan
stek dari batang singkong tua. Selain sebagai makanan, tanaman singkong
memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya obat rematik, sakit
kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan
bisa meningkatkan stamina.
Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan
pemakaian luar.
Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
Mengatasi sakit kepala, daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk
kompres. Sebagai obat demam, 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang
telah direndam hingga lembut direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc.
Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu
ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk luka garukan, singkong diparut
lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban.
Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu
diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya
dioleskan pada bagian yang luka.
Mengatasi diare, tujuh lembar daun singkong direbus dengan 800 cc
air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc.
Lakukan dua kali sehari.
Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun
ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring
dan diminum airnya menjelang tidur. Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong
dimakan sebagai lalap.
Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan
lima butir angco yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air
secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.
Di indonesia, pada umumnya singkong di olah menjadi makanan. Namun dari
mulai akar (umbi) sampai pucuk daun nya bisa bermanfaat semua seperti :
Umbi singkong bisa di olah menjadi berbagai macam makanan, misalnya :
dengan pengolahan sederhana saja sudah bisa jadi 3 variasi : singkong rebus, singkong goreng, singkong bakar. Dengan pengolahan yang lebih bervariasi : kripik singkong (aneka rasa), getuk , comro, misro, peyeum (tape singkong), ketimus, dan masih banyak lagi. Umbi singkong bisa juga di olah menjadi tepung tapioka (bisa dijadikan aci /lem takol dan bisa juga di olah menjadi makanan). Dengan kemajuan IPTEK bisa juga di olah menjadi BBN (Bahan Bakar Nabati) lebih populer dengan nama bioetanol dan biodesel yang keduanya disebut sebagai biofuel.
dengan pengolahan sederhana saja sudah bisa jadi 3 variasi : singkong rebus, singkong goreng, singkong bakar. Dengan pengolahan yang lebih bervariasi : kripik singkong (aneka rasa), getuk , comro, misro, peyeum (tape singkong), ketimus, dan masih banyak lagi. Umbi singkong bisa juga di olah menjadi tepung tapioka (bisa dijadikan aci /lem takol dan bisa juga di olah menjadi makanan). Dengan kemajuan IPTEK bisa juga di olah menjadi BBN (Bahan Bakar Nabati) lebih populer dengan nama bioetanol dan biodesel yang keduanya disebut sebagai biofuel.
Kulit Singkong
bisa dimanfaatkan sebagai makanan, di sunda di sebutnya empoy. bisa juga dijadikan kripik
gurih. Selain itu kulit singkong juga bisa dimanfaatkan dalam pembuatan karbon
aktif. Tentunya masih banyak lagi manfaat lainnya dari kulit singkokng ini.
Batang
Singkong bisa ditanam kembali menjadi pohon singkong yang baru, bisa jadi
pagar-pagar kebun, kayu bakar, dll. Banyak juga yang memanfaatkan batang singkong
sebagai hiasan rumah.
Daun Singkong bisa di olah menjadi makanan, seperti keripik daun singkokng,
sayur daun singkong, lalapan, buntil dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Buah pohon
singkong bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan seperti manisan atau dibuat sebagai pelengkap sayur berkuah
selain itu bisa dibuat sebagai mainan anak-anak.
Produk China di Setiap Lini
18.24 |
Pada Januari 2010 Perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas
ASEAN-China (ACFTA) diberlakukan, membuat produk China laku keras dan menguasai
setiap Lini di Negeri ini. Nilai ekspor Indonesia ke China 49,2 milliar dolar
AS, sedangkan nilai impor China sebesar 52 milliar dolar AS. Nilai impor China
yang menaik hingga 45,9% dan berkontribusi 15% dari total impor Indonesia
seperti mainan anak 72%, furniture 54%, elektronik 90%, tekstil dan produk
tekstil (TPT) 33%, permesinan 22,22% dan logam 18%.
Harga produk China lebih
murah dan cepat laku dibandingkan dengan produk lokal. Dari sisi konsumen juga
untuk membedakan produk China dengan produk lokal tidaklah mudah. Apalagi China
banyak menggunakan merek yang nuansanya lokal. Penyebab inilah yang membuat
bingung masyarakat memilih mana produk lokal dan mana produk China.
Ini tentunya menuaikan
dampak negative, seperti Sektor Industri Manufaktur beralih ke Sektor Perdagangan hingga 20%,
karena mereka beranggapan perdagangan akan lebih menguntungkan dibandingkan
dengan Industri yang semakin menurun karena produk lokal kalah dengan produk
China. Kemudahan mendapatkan produk dengan harga murah dan mudah, itulah
sebabnya mereka beralih menjadi pedagang. Seperti contoh serbuan Produk China
membuat kekhawatiran para pelaku usaha Industri rotan, mebel kayu, tekstil,
logam, dan batik karena penghasilan produk lokal yang semakin menurun.
Bahan baku yang mahal,
biaya produksi tinggi, dan teknologi yang digunakan terbatas membuat penurunan
produksi produk lokal, seperti produk TPT Indonesia yang semakin sulit
menghadapi produk China karena pembelian mesin tekstil dan produk tekstil
dikenai lagi biaya masuk 5%.
Peraturan banyak tapi
pengawasannya tidak kuat. Masih banyak penyelundupan dan kenaikan harga,
seperti naiknya harga kapas yang menjadi masalah industri dunia. Industri TPT
Indonesia harus impor bahan 95%kapas, sedangkan China sudah mengantongi bahan
baku kapas 80% dan sisanya baru impor.
Strategi yang lemah dan
kurang dikembangkan menyulitkan Indonesia sulit berkompetensi dengan China.
Ironisnya, bahan baku alternatif serat rayon dari bubur kertas (PULP) yang bisa
diolah dengan baik, ini justru tidak diperkuat dalam negeri dan masih harus
impor dari Afrika Selatan, Brazil, dan Kanada. Dan juga polyester sebagai
turunan dari minyak bumi.
Strategi Indonesia masih
lemah, seharusnya kita bisa gencar dalam memanfaatkan tanaman industri yang
dapat dikembangkan kesisi hilir. Tapi pada kenyataannya bahan baku mahal
sehingga menyulitkan masyarakat berkompetensi menghadapi serbuan produk China .
seperti halnya mebel yang sulit bersaing di tenggara akibat perhutani mematok harga
barang baku terlampau tinggi.
Harga bahan baku industri
mahal sudah diketahui Pemerintah. Hasil survei Kementerian Perindustrian tampak
jelas betapa mahalnya bahan baku, kurangnya pasokan komponen, factor permodalan
yang sulit dan mahalnya energi. Inilah yang menjadi faktor-faktor penyebab
kekalahan daya saing.
Kementerian perindustrian
melakukan survei langsung ke shanghai dan Guangzhou, China, menemukan adanya
praktik banting harga (dumping) untuk beberapa produk yang diekspor ke
Indonesia. China telah menerapkan politik dumping dari 100 barang yang di
ekspor ke Indonesia, ditemukan 30 produk mereka dengan harga murah dibandingkan
harga pasar lokal mereka.
Meski demikian, menteri
perdagangan menegaskan ACFTA tidak perlu dibatalkan. Dampak negative ini masih
bisa diatasi dengan negosiasi antara Pemerintah dan Pelaku Usaha yaitu dengan
cara Pemerintah meminta China mengevaluasi barang-barang yang di ekspor ke
Indonesia.
Berbagai solusi dapat
dilakukan oleh Indonesia, seperti diadakannya pertemuan atau kesepakatan dari
semua pihak yang berhubungan langsung dengan ACFTA seperti Menteri ESDM,
Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Industri, Assosiasi pengusaha
dan lain sebagainya. Untuk membahas masalah ini dan mencari solusi serta
berbagai alternatif yang dapat dilakukan.
Kementerian Perdagangan tidak
bisa melepas ini ke mekanisme pasar, Pemerintah harus mengakali situasi pelik
ini. Pemerintah perlu mengambil kebijakan afirmatif (berpihak) pada kepentingan
Nasional.
- Produk China harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memperketat produk dengan mutu rendah. Pengawasan SNI harus diterapkan pada setiap Lini Produk. Produk yang tidak memenuhi kualifikasi wajib ditarik dari peredaran.
- Pemerintah bisa memberikan insentif pada pengusaha lokal untuk menggenjot daya ekspor. Bentuk insentif ini dapat berupa pinjaman, hibah, dan bantuan. Focus insentif ini bisa disalurkan pada usaha kecil menengah
- Kebijakan pembatasan jumlah impor pada barang tertentu masih sangat perlu. Terutama, barang yang berpotensi merusak iklim ekonomi Nasional.
- Adanya pelatihan kompetensi dan skill serta edukasi dalam rangka pemberdayaan. Misalnya dengan diadakan pelatihan wirausaha, akutansi, dan sebagainya.
- Kementerian Perdagangan dalam negeri harus memperkuat pasar Nasional.
- Infrastruktur dan birokrasi harus dibenahi agar kegiatan ekonomi di Indonesia dapat berjalan dengan lancer. Sehingga efisien waktu dan penghematan biaya lebih terjangkau.
Kalau
memang Indonesia mau berhadapan langsung dengan China, kita harus bisa
memperbaiki system yang kita milikiseperti permodalan UMKM, dan diperkuat
dengan kemudahan kredit oleh perbangkan. Jika harga suplay bahhan baku dan energy
tidak bisa tidak bisa diturunkanmaka kita perlu mencari bahan baku dan berbagai
energy alternative yang banyak dii produksi di Indonesia.
Regulasi pemerintah harus ada, seperti peraturan
pemerintah, intruksi Presiden dan keputusan bersama beberapa menteri untuk
memberi kemudahan baik itu dalam hal bentuk, pengurangan beba masuk bahan baku,
pengurangan bea keluar barang ekspor, memperkecil pajak usaha, kemudahan
distribusi dan lain sebagainya.
Alternative yang dapat dilakukan jika produk-produk lokal
tidak sanggup berhadapan langsung dengan produk China yaitu dengan cara cari
produk-produk unggulan kita yang memang bisa mengalahkan China dengan adanya
peningkatan produk. Produk-produk itulah yang harus diperkuat dan ditingkatkan
kualitasnya, jadi otomatis bisa meningkatkan pendapatan dan kita tidak defsit
lagi.
Kredo cinta produk dalam negeri juga perlu digalakkan. Seperti
batik, masyarakat masih kurang pemahaman tentang cara membedakan produk Lokal
dan Produk China. Harusnya masyarakat diberi pemahaman perbedaan produk antara
keduanya. Sosialisasikan ke masyarakat tentang cara membedakan produk China dan
produk Indonesia serta berbagai keuntungan dari produk Indonesia.
Kesimpulannya, jika 50% saja dari penduduk Indonesia ini
bisa benar-benar mencintai produk dalam negeri secara logika maka efek yang
akan dihasilkan akan luar biasa. Maka kenalilah produk Indonesia dan cintailah
produk dalam negerisendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)