Dewi Prasetyawati. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Indogreen Forestry Expo



            Kemarin pada hari kamis, 5 april 2012 aku bersama keluarga TEXAS berkunjung ke Pameran “The 4th  Indogreen Forestry Expo 2012” di Jakarta Convention Center (JCC).
Indogreen Forestry Expo adalah pameran kehutanan terbesar di Indonesia yang terselenggara sejak tahun 2009, menampilkan potensi yang sangat pada sektor kehutanan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian hutan, hasil hutan baik kayu maupun non kayu, produk olahannya dan peralatan pemanfaatna hutan. Pameran ini juga mensosialisasikan program dan tindakan nyata pemerintah dan pihak swasta dalam melaksanakan pembanguna hutan berkelanjutan termasuk reklamasi hutan dan lahan bekas tambang.
            Indogreen forestry Expo mengusung tema“Green Growth Economy Toward 2020”.  Tema ini diambil dengan tujuan ingin menunjukkan kepada dunia bahwa dengan konsep Green Growth Economy Toward 2020, kita berkomitmen untuk mengelola, melestarikan, manfaat hutan dan memperbaiki ekosistem kawasan lingkungan hidup, dengan keberpihakan kepada rakyat mengelola hutan secara berkeadilan. Di mana hal ini sesuai dengan komitmen Presiden untuk menurunkan Gas Rumah Kaca sebesar 26% dengan upaya sendiri atau sampai 41% dengan dukungan internasional, serta upaya pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun. Selain sebagai ajang promosi investasi di sektor kehutanan khususnya dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan penggunaan serta pemanfaatan hutan untuk sektor perkebunan, pertambangan, dan migas, pameran ini juga merupakan media pengayaan pengetahuan tentang pengelolaan hutan, penambah informasi yang sekaligus menjadi arena hiburan yang bernilai pengetahuan.
            Disana kami berkunjung ke berbagai stand yang ada di pameran tersebut, selain itu kami melihat Talkshow dengan narasumber yang sangat luar biasa. Pada talk show yang pertama menteri Kehutanan Republik Indonesia yaitu Bapak Zulkifli Hasan berdialog dengan kami dan kumpulan sahabat alam yang menjadi tamu undangan di talkshow tersebut. Yang kedua talkshow ekonomi hijau dan cinta produk Indonesia dengan pembicara Dr. Hadi Daryanto sekjen Kementrian Kehutanan, Bapak Nunu Supriyanto dari UGM, dan Ibu Diah Raharjo dari Organisasi Kehati. Talkshow ketiga bertemakan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya gaharu dan sutera dengan pembicara atau narasumber Dra. Lincah Andadari, MSi. dari Tim Sutera Badan Litbang Kehutanan, Ibu Luciasih Agustini, Bapak Tatang Gozali, Bapak Mulyono, dan Bapak Ramzi Salim. Dan Talkshow yang terakhir bertemakan Bisnis Meeting untung berlimpah dari madu, herba, makanan dan produk hutan non kayu.
            Di talkshow yang pertama Bapak Menteri kita menyampaikan berbagai pesannya untuk kita semua dan untuk anak-anak Indonesia. Beliau berkata “Kita patut bersyukur bahwa kita semua dapat menghirup udara setiap hari. Kita kadang lupa dari mana udara berasal, padahal udara itu kan berasal dari pohon-pohon yang tumbuh di sekitar kita. Tanpa pohon kita tidak bisa hidup karena pohon menghasilkan oksigen yang kita hirup. Pohon juga menghasilkan makanan, obat-obatan, dan air minum bagi tubuh kita.”
            “Kita juga harus bersyukur karena Negeri Indonesia yang kita cintai ini memiliki 130 juta hektar lebih hutan yang menjulur luas ke seluruh daerah di Indonesia. Hutan kita jenisnya hutan tropika, yaitu hutan yang terletak di daerah tropis. Pohon hutan kita, besar-besar dan berdaun hijau. Luas hutan Indonesia adalah terbesar ketiga di Bumi tercinta kita ini, setelah Negara Brazil dan Zaire.”
            “Pohon hutan kita menghasilkan banyak sekali oksigen unuk dihirup mahluk hidup seperti manusia, hewan peliharaan rumah kita, dll. Demikian juga ketika terik matahari, tentu kita nyaman berteduh dibawah pohon karena kesejukan itu member pelajaran kalau hutan ditebang maka akan menyebabkan pemanasan global. Tapi sayangnya banyak sekali hutan kita yang sudah mulai diebang dan sudah mulai rusak. Padahal, hutan Indonesia punya banyak harta karun huan yang belum terungkap. Harta rahasia itu berupa keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang sangat bermanfaa bagi kita.”
            “Indonesia sampai mendapat julukan Negara Mega Biodiversity karena kekayaan keanekaragaman hewan dan tumbuhannya. Harta hutan Indonesia sangat penting bagi sumber oba dan makanan manusia dimassa depan.”
            “Semoga kita bisa bersama-sama membuka keajaiban dan hara rahasia hutan hijau. Semoga rahasia hutan hijau yang tadinya kabur, berubah menjadi terang benderang. Kita berubah dari GREEN BLURR, menjadi GREEN CLEAR. Ayo kita tanam dan pelihara pohon mulai sekarang.”
            Itulah pesan-pesan yang disampaikan oleh Menteri Kehuanan Republik Indonesia yaitu Bapak Zulkifli Hasan, untuk kita semua. Maka ayo kita jaga lingkungan dan hidupkan kembali hutan-hutan yang elah mulai punah. Agar kita semua terhindar dari bencana yang tidak diinginkan.
            Pada talkshow yang kedua, membahas tentang bagaimana cara menuju ekonomi hijau pada hutan berbasis masyarakat dengan SVLK. Bersama-sama dengan pemerintah organisasi SVLK membangun lagi kehidupan hutan bersama dengan masyarakat. Beberapa tujuan yang diungkapkan oleh Bapak Sumarto yaitu:
1.      Program harus bisa meningkakan sumber daya alam
2.      Program harus bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat
3.      Program harus bisa meningkatkan kapasitas building
4.      Program harus yang tidak ada pencemaran baik ekosistem dan lingkungan
5.      Program harus bisa meningkatkan devisa Negara
            Semua program ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak SVLK. Yaitu dengan aksi 3M, Melihat, Mendapat Informasi, dan Melakukan.
            Aspek ekonomi hijau sangat sangat bagus untuk berbisnis. Semakin banyak tanam pohon, maka akan semakin sejahtera kehidupan rakyat. Ir. Sumarto selaku Ketua Humas Kementrian Kehutanan berpesan gunakanlah kayu hutan yang kita punya sebaik mungkin.
            Celah yang harus diperbaiki dan langkah apa yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia adalah:
1.      Pembenahan system yang ada selama ini,
2.      Perbaikan management untuk pelaku usaha dan singkirkan oknum-oknum yang tidak penting, dan
3.      Harus lebih perduli akan sumber daya yang ada saat ini
            Itulah kesimpulan dari hasil talkshow yang kedua, membahas tentang cara menuju ekonomi hijau pada hutan berbasis masyarakat dengan SVLK.
            Talkshow yang ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat dengan Iptek kehutanan, membahas tentang upaya peningkatan kualitas murbei dan kokon ulat sutera Bombyx Mori L. dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh Dra. Lincah Andadari, MSi. Persuteraan alam terbagi 2 yaitu Morikultur dan Serikultur. Faktor keberhasilan pemeliharaan ulat yaitu daun murbei yang cukup kualitas dan kuantitas (38% prod &kualitass kokon). Untuk pengembangan tanaman murbei di Indonesia, litbanghut juga turut membantu dalam penyediaan stek murbei. PPUS Candiroto : Jawa Sumatera dan PPUS Soppeng : Sulawesi, NTB, NTT, Irian (daerah kering). Bibit ulat sutera sebaiknya jenis bivoltin, hebrid jepang x Cina, pesanan secepat mungkin dan sampaikan tanggal pemesanan, dikirim 5 hari pertama inkubasi atau diambil oleh pemesan, begitu sampai di tempat pemeliharaan, segera disebarkan merata pada kotak inkubasi.
            Upaya litbanghut terhadap pemberdayaan masyarakat
1.      Bekerja sama dengan petani Jawa Barat dalam pembudidayaan
2.      Member kesempatan pelatihan dan magang mahasiswa dan petani sutera tentang pemeliharaan kebun murbei dan budidaya ulat sutera.
3.      Melakukan pembinaan kepada para petani sutera dengan cara mengunjungi lokasi-lokasi petani sutera agar dapat memproduksi kokon yang baik dan berkualitas.
Strategi Pengembangan
1.      Pemberdayaan Masyarakat
2.      Pengembangan Kemitraan
3.      Peningkatan Daya Saing
            Itulah yang dijelaskan oleh para pembicara pada talkshow ketiga. Dan setelah itu kami kembali ke kampus karena waktu kami tidak memungkinkan lagi untuk menunggu talkshow terakhir.
            Banyak sekali yang kita dapatkan saat berkunjung ke Stand-stand yang ada dalam pameran tersebut . Booklet, brosur, cidera mata dan masih banyak lagi kita dapat, diberikan secara free. Kita juga beberapa kali bermain dengan hewan-hewan yang dipertunjukkan disana seperti burung langka, ular, kuda laut dan masih banyak lagi. Stand yang ada disana adalah lebih dari 70 Stand. Maka dari itu kami tidak bosan untuk berkunjung ke stand 1 per 1. Kami juga ikut berpartisipasi dalam pembuatan kain tapis di stand Lampung. Dan masih banyak hal yang kami lakukan di masing-masing stand yang ada, karena mereka mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum pulang kami juga diberikan bibit pohon yang diberikan free dan boleh bawa berapa saja. Saya saja kemarin bawa 7 pohon buat saya tanam di kampus tercinta saya. Sekian sampai disini dulu informasi yang saya dapatkan. Next time saya akan memberikan informasi lebih menarik lagi. Terimakasih.

 Berikut adalh foto-foto saya dan yang lain saat berkunjung ke stand yang ada di pameran.













foto bersama Menteri Kehutanan Republik Indonesia





























mencoba teh hitam asli dari Sumatera Selatan





























































  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS