Dewi Prasetyawati. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Way Lalaan in Lampung Province

Lampung adalah sebuah provinsi yang lahir pada 18 Maret 1964 terletak paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui.
Kabupaten Tanggamus adalah salah satu kabupaten di Provinsi Indonesia, Indonesia. Ibu kotakabupaten ini terletak di Kota Agung Pusat. Kabupaten Tanggamus diresmikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997, tanggal 21 Maret 1997. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.356,61 km² dan berpenduduk sebanyak 800.080 jiwa (2000) dengan kepadatan penduduk 243 jiwa/km².
Nama Kabupaten Tanggamus diambil dari nama Gunung Tanggamus yang berdiri tegak tepat di jantung Kabupaten Tanggamus. Daerah Tanggamus memiliki banyak potensi wisata yang belum seberapa terekspos oleh public. Namun disini saya ingin mengangkat informasi tentang salah satu tempat ekowisata yang berhubungan dengan alam kita yang berada di Tanggamus.
Beragam potensi wisata dimiliki Kabupaten Tanggamus. Salah satunya wisata air terjun Way Lalaan di Pekon Kampungbaru, Kecamatan Kotaagung Timur. Objek wisata ini memiliki dua air terjun. Salah satunya telah didukung sarana yang cukup memadai. Seperti fasilitas kamar ganti pakaian, MCK, mushola, taman rekreasi, serta parkir kendaraan bermotor.
    Lokasi air terjun yang kedua juga tidak kalah menarik. Hanya, di lokasi air terjun yang memiliki tinggi sekitar 25 meter tersebut belum memiliki fasilitas pendukung. Air terjun inilah yang saya impikan bisa saya ekspos ke public. Lokasi wisata air terjun Way Lalaan ini juga cukup strategis. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari perkantoran Pemkab Tanggamus. Sebelah barat lokasi ini berbatasan dengan perkampungan penduduk. Kemudian hutan belukar di sebelah utara yang banyak ditumbuhi pepohonan besar. Tidak hanya disuguhi pemandangan menarik. Pengunjung juga dapat melakukan uji fisik. Karena jalur menuju air terjun merupakan tangga yang berkelok dan menurun.

“Air Terjun Way Lalaan”
Air Terjun Way Lalaan terletak di kaki Gunung Tanggamus dan merupakan air terjun bertingkat dengan jarak satu sama lainnya lebih kurang 200 m.  Air terjun ini  berasal dari aliran Way ((yang artinya sungai dalam bahasa Lampung) Lalaan yang bermuara ke Teluk Semangka.  Masuk ± 100 m dari sisi kiri jalan objek wisata-tirta Air Terjun Way Lalaan layak dikunjungi. Tumpahan air terjun dari ketinggian ± 11 m menciptakan bunyi gemuruh yang sayup-sayup mulai terdengar sejak anak tangga teratas jalan masuk menurun kebawah sepanjang 75m.
Dipinggiran kolam yang terbentuk dari jatuhan air ini aman untuk mandi dan berendam.


Air terjun ini telah di kenal sejak Tahun 1937 yaitu pada zaman pemerintahan kolonial Belanda yang telah membuat tangga semen menuju lembah air terjun.
Peta dan Koordinat GPS: 5° 29' 6.86" S  104° 41' 24.90" E  
Aksesbilitas
Berjarak hanya 8 Km dari Kotaagung, ibukota Pemerintahan Kabupaten Tanggamus atau 80 Km (1,5 jam) dari Kota Bandar Lampung. Untuk mencapai air terjun ini dapat ditempuh sekitar 15 menit dengan berkendaraan pada kecepatan sedang dari Batu Keramat ke Pekon Way Lalaan. Selanjutnya masuk ± 300 m dari sisi kiri jalan raya lintas Barat Sumatera (Jalinbarsum) Bandar Lampung ke Kota Agung hingga pintu gerbang.  Dari pintu gerbang dilanjutkan dengan berjalan menuruni anak tangga menurun sepanjang 75m.

Berjarak hanya 8 Km dari Kotaagung, ibukota Pemerintahan Kabupaten Tanggamus atau 80 Km (1,5 jam) dari Kota Bandar Lampung. Untuk mencapai air terjun ini dapat ditempuh sekitar 15 menit dengan berkendaraan pada kecepatan sedang dari Batu Keramat ke Pekon Way Lalaan. Selanjutnya masuk ± 300 m dari sisi kiri jalan raya lintas Barat Sumatera (Jalinbarsum) Bandar Lampung ke Kota Agung hingga pintu gerbang.  Dari pintu gerbang dilanjutkan dengan berjalan menuruni anak tangga menurun sepanjang 75m.
Fasilitas dan Akomodasi

pemandangan kanan kiri selama perjalanan





Pemandangan G.Tanggamus dari kejauhan saat saya menuju kesana
perjananan menuju way lalaan

anak tangga way lalaan
baru akan turun anak tangga terdapat mushola dan tempat ganti pakaian
pondokan yg terdapat di way lalaan
terdapat anak tangga 75 m dan tempat beristirahat setelah sampai bawah

Lokasi
Letaknya di Desa Pekon Kampungbaru, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung.



Fasilitas yang ada disini yaitu shelter, mushola, kamar ganti pakaian dan pelataran parkir yang cukup luas. 
 Lokasinya juga dekat dengan tempat istirahat. Seperti dengan Gisting yang berjarak 10-12 kilometer dari air terjun. Di Gisting ada hotel serta wisma untuk wisatawan bermalam.


















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Different of Transportation in Indonesia


The difference of transportation in Indonesia and Malaysia

1.       Bus in Indonesia
--> Metro mini

When passengers get on this bus, they do not need pay the bus driver. Once seated, a bus conductor circulates and takes the fare. Fare amounts are set, but rarely posted. Foreigners can be asked to pay more than the set fare, especially if it is a long bus ride.

--> TransJakarta

 TransJakarta is a Bus Rapid Transit (BRT) system in Jakarta. It was the first BRT system in Southern and Southeast Asia which started on January 25, 2004. The cost of a TransJakarta ticket since initial up to December 2011 is still Rp. 3,500 per trip, or Rp 2,000. Service starts from 05.00a.m. up until 07.00a.m.


2.       Bus in Malaysia
--> RapidKL

 RapidKL bus is the largest bus operator in the Klang Valley, Malaysia. As of 2008, it operates 167 routes with 650 buses covering 980 residential areas.
There are four types of bus services:
  1. Express route services àoperate from point-to-point without or with very few stops in between.
  2. City shuttles à operate within Kuala Lumpur’s central business district, linking five city bus hubs.
  3. Trunk route buses à run from these hubs to suburban or regional hubs and stop at all regulated bus stops along the way.
  4. Local shuttles à operate from suburban or regional hubs into residential areas.
These buses have schedules and are always on time:
       City Shuttle:10 to 20 minutes
       Trunk Line: 15 to 30 minutes
       Local Shuttle: 15 to 30 minutes
       Express: 30 to 60 minutes

-->  Metrobus Nationwide

These types of bus are privately owned public transportation company in the Klang Valley that was formed in 1992. It is the second largest stage bus (regular or trunk bus route) and feeder bus operator in Kuala Lumpur after Rapid KL. The price ranges from RM1.00 – RM3.00

--> KL HOP-ON HOP-OFF
 
 This type of bus offers a pre-recorded commentary in nine different languages that will guide the tourist through the major sights and attractions in the city with the use of headsets. The base concept of this service is to offer tourists a more convenient way to discover Kuala Lumpur where tourists can either stay on for the full tour circuit, or hop-on or hop-off at any of the attractions.

3.       Women-Only Carriages
-->  In Indonesia:
 
Indonesia’s women-only train, fitted-out with pink seats, are initially available only on the Jakarta to Bogor line.

Ø  In Malaysia: 
 
 
                 
Malaysia has launched a fleet of women-only taxis, an initiative that follows pink-coloured train coaches and buses aimed at shielding women from harassment.

4.       Other Transportation in Indonesia.
Ø  Bajaj

                    
This type of transportation is an orange, three-wheeled vehicle found in Jakarta with a negotiated the fare. The ride is quite noisy and bumpy.

Ø  Becak.
                   
It is a bicycle with a passenger seat in front of the driver .

Ø  Anggot
                    

It is a van with set routes and ‘Live music’ is played every 10 minutes as the van moves.

Ø  Bemo
 

It is a blue, three-wheeled vehicle found in Jakarta. It is small like a Bajaj, with a cab in the front separating it from the seating in the back.


Ø  Delman (a horse-drawn carriage)
                

Ø  Ojek (a motorbike with a driver )
                 


5.       Other transportation in Malaysia.
Ø  KL Monorail
Monorail is a transportation system based on a single beam.
 
Ø   Light Rail Transit (LRT)
                     
 It has a lower capacity and lower speed than heavy rail and metro systems. It is fast and inexpensive and the fares range from 70 cents to RM2.80, stored-value tickets are also available.

Ø  KTM Commuter

                 

It is a commuter train service in Malaysia operated by Keretapi Tanah Melayu (KTMB. It is an electrified commuter train service first introduced in 1995, catering especially to commuters in Kuala Lumpur and the surrounding suburban areas. KTMB provides 248 commuter services daily, serving 45 stations along 175 route-kilometres.


v  Comparing Metro-mini bus (Indonesia) and Metro Bus (Malaysia):
- Metro Mini Bus allows passengers to stop any point of the road. Where-as, the Metro Bus has to stop at each bus stop.
 - Metro Mini Bus has regular visit to sell food, snacks and small beverages.
 - Bringing food and beverages into Metro Bus is prohibited.
- Passengers will never feel hungry nor thirsty inside a Metro Mini Bus!

v  Conclusion:
After comparing both transportations in Malaysia and Indonesia, the facilities in Indonesia seems to be lower quality than the public facilities in Malaysia but Indonesia has Bajaj, Becak, Anggot, Bemo, Delman and Ojek as a unique public transportation which will attract curious tourists into visiting Indonesia to give these transportation a try.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS